tag:blogger.com,1999:blog-85747167945729841202024-03-20T22:28:05.222-07:00Gudang Info Beternak Dan BudidayaKumpulan Informasi Betertnak Dan Budidaya TerlengkapAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05028356852844231728noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-8574716794572984120.post-19251462084364230952015-11-03T01:10:00.002-08:002015-11-03T01:10:50.044-08:00Cara Ternak Ayam Potong Cepat Hasil<div style="text-align: justify;">
<b>Cara Ternak Ayam Potong Cepat Hasil - </b><i><a href="http://gudangternakdanbudidayaindo.blogspot.com/">Ternak Aya Broiler</a></i><b> . </b>Ayam ras pedaging tersebut, Sama juga dengan Broiler. Yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari Bangsa-bangsa ayam yang memiliki saya Produktifitas yang tinggi. Yang paling utama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler tersebut baru saja populer di negara indonesia sejak tahun 1980-an, Dimana pemegang perusahaan mencanangkan penggalakan komsumsi daging ruminansia yang pada saat itu sangat sulit keberadaanya. Hingga saat ini broiler telah sangat di kenal oleh masyarakat indonesia dengan dengan berbagai kelebihan. Hanya sampai 5-6 minggu lamanya sudah bisa di panen, Dalam waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan. Maka dari itu banyak peternak baru serta peternak musiman yang telah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. . Berikut informasi selengkapnya mengenai <a href="http://gudangternakdanbudidayaindo.blogspot.com/2015/11/cara-ternak-ayam-potong.html">Cara Ternak Ayam Potong Cepat Hasil</a> . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyeTJC-YWH2X5h9xPbVqlt3IHpllLNRpB8aJRklBy_lWR98L45v6NqN9qaMjM92F9dL2ptMhlDXMzXqMZ2xhBdhEr0zQTJ9__LNlURzbCOGTlVqEU2jZbnBumAoVgDPo9-tlmpgPKLCzw/s1600/petelur.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Ternak Ayam Potong Cepat Hasil" border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyeTJC-YWH2X5h9xPbVqlt3IHpllLNRpB8aJRklBy_lWR98L45v6NqN9qaMjM92F9dL2ptMhlDXMzXqMZ2xhBdhEr0zQTJ9__LNlURzbCOGTlVqEU2jZbnBumAoVgDPo9-tlmpgPKLCzw/s320/petelur.png" title="Cara Ternak Ayam Potong Cepat Hasil" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sentra Perikanan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayam telah di kembagkan sangat pesat di setiap negara, Di negara Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga telah di jumpai di setiap Propinsi Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jenis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar luas di pasaran, Peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihan, Sebab, Semua jenis train yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama artinya seandinya terdapat perbedaan. Dalam perbedaan tidak menyolok atau sngat kecil sekali. Dalam menetukan pilihan strain apa yang hendak di pelihara. Para peternak dapat meminta daftar Produktifitas atau prestasi bibit yang di jual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah : (Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cormish, Brahma, Langshans, Hypeco-broiler, Ross, Narshall"m", Euribrid, AA 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707, Dan yang lainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Manfaat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat dari beternak ayam ras pedaging antara lain, Seperti berikut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tabungan di hari tua</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mencukupi kebutuhan keluarga (Profit motif ) </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penyediaan kebutuhan protein hewani.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pengisi waktu luang di masa pensiunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pendidikan dan latihan (Diklat) Keterampilan di kalangan remaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Persyaratan Lokasi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Lokasi terpilih bersifat menetap, yang artinya tidak mudah terganggu oleh Keperluan-keperluan yang lain selain untuk usaha peternakan, (Budidaya Ayam Ras Pedaging) (Broiler).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Lokasi mudah terjangkau dari Pusat-pusat pemasaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dan lokasi yang cukup jauh dari Keramaian atau perumahan penduduk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pedoman Teknis Budidaya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum usaha beternak akan di mulai, Seorang peternak wajib memahmi dalam 3 hal unsur produksi Yaitu,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Manajemen (Pengelolaan usaha peternakan).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Breeding (Pembibitan).</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Feeding (Makanan ternak/pakan). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Persiapan sarana dan peralatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Perkandangan : Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi seperti berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C.</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Kelembaban sekitar antara 60-70%, Dan penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang telah ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
C. Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, Dan model kandang di sesuaikan dengan umur ayam.</div>
<div style="text-align: justify;">
D. Untuk anak ayam yang berumur 2 minggu atau 1 bulan hendaklah memakai kandang box, Dan untuk anak ayam remaja 1-2 dan 3 bulan memakai kandang box yang di besarkan, Dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atau kandang bateray.</div>
<div style="text-align: justify;">
E. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang berharga mahal, yang penting kuat bersih dan tahan lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Peralatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Litter (Alas lantai) : Alas lantai atau litter haruslah dalam keadaan kering, Maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk dan angin kencang. Kemudian tebal Litter setinggi 10 cm, Lalu bahan litter di pakai campuran dari kulit padi atau sekam, dan dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya. Atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Indukan atau brooder</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alat ini berbentuk bundar atau persegi 4 dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Yang fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tempat bertengger</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat bertengger tersebut adalah untuk tempat istirahat dan tidur. Di buat pada dinding dan usahakan kotoran jatuh kelantai yang mudah di bersihkan dari luar, Di buat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tempat makan dan minum (Tempat grit)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat makan dan minum ayam harus tersedia cukup, Yang berbahan dari bambu, Almunium atau apa saja yang pasti kuat asal tidak bocor dan tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Alat-alat rutin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alat-alat rytin tersebut termasuk alat kesehatan ayam contohnya seperti : Suntikan, Gunting operasi, Pisau potong operasi kecil dan sebagainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pembibitan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternak-ternak yang di pelihara haruslah memenuhi persyaratan seperti sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pertumbuhan dan perkembanganya Normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ternak berasal dari pembibitan yang pasti telah di kenal keunggulanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Tidak ada lekatan tinja di buburnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pemilihan bibit dan calon induk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC, (Day OldChicken/Ayam umur sehari) Sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Anak ayam/(DOC) Berasal dari induk yang sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bulu tampak halus dan penuh, Serta baik pertumbuhanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuh ayam.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Nafsu makan anak ayam membaik.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Ukuran badan normal, Dan ukuran berat badan antara (35-40 gram).</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Tidak ada letakan tinja di buburnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan bibit dan calon induk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di lakukan di setiap saat, Jika ada kelainan pada ternak, Supaya segera di beri perhatian secara khusus dan di berikan pengobatan sesuai dengan petunjuk dinas peternakan setempat, Atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pemeliharaan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian pakan dan minuman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 cara,</div>
<div style="text-align: justify;">
Face yaitu fase starter (0-4 minggu) </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan fase finisher umur (4-6 minggu)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Kualitas dan kuantitas pakan fase Starter adalah : Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, Lemak 2,5%, Serat kasar 4%, Kalsium (CA) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% ME 2800-3500 Kcal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Kualitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 golongan yaitu minggu pertama :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Minggu pertama : Umur 1-7 hari, 17 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Minggu ke dua : Umur 8-14 hari, 43 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Minggu ke tiga : Umur 15-21 hari, 66 gram hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Minggu ke empat : Umur 22-29 hari, 91 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi jumlah pakan yang di butuhkan tiap ekor sampai pada umur empat minggu sebesar 1.520 gram</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 8,1-21,2%, Lemak 2,5%, Serat kasar 4,5%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, Dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Minggu ke lima : Umur 30-36 hari, 111 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Minggu ke enam : Umur 37-43 hari, 129 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Minggu ke tujuh : Umur 44-50 hari, 146 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Minggu ke delapan : Umur 51-57 hari, 161 gram/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian minum di sesuaikan dengan umur ayam yang di kelompokkan dalam 2 fase yaitu : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. fase starter : Umur 1-29 hari, Dan kebutuhan air minum terbagi lagi pada Masing-masing minggu, Yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu pertama : 1-7 hari, 1,8 liter/hari/100 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke dua : 8-14 hari, 3,1 liter/hari/100 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke tiga : 15-21 hari, 4,5 liter/hari/100 elor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke empat : 22-29 hari, 7,7 liter/hari/ekor. </div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi jumlah air minum yang di butuhkan sampai 4 minggu adalah sebanyak : 122,6 liter/100 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya di beri tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang di berikan adalah : 50 gram/liter air. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. fase finisher : Umur 30-57 hari, Terkelompok dalam Masing-masing minggu, Yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke lima : 30-36 hari, 9,5 liter/hari/100 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke enam : 37-43 hari, 10,9 liter/hari/100 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke tujuh : 44-50 hari, 12,7 liter/hari/100 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Minggu ke delapan : 51-57 hari, 14,1 liter/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak : 333,4 liter/hari/ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeliharaan Kandang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebersihan lingkungan kandang (Sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling mudah. Hanya di butuhkan tenaga yang ulet dan terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai dengan cacatan pada label yang daroi poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu di pelihara secara baik, yaitu kandang selalu di bersihkan dan di jaga/dicek Yang apabila ada bagian yang rusak, supaya segera di sulam dan di perbaiki kembali. Dengan sedemikian daya guna kandang bisa maksimal tampa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang di budidayakan atau di pelihara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hama dan penyakit</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berak darah (Coccidiosis)</div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala : Tinja berdarah dan mencret, Nafsu makan berkurang, Sayap terkulasi, Bulu kusam menggigil ke dinginan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menjaga kebersihan lingkungan, Dan menjaga litter tetap kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tetra Chloine Capsule di berikan melalui mulut, Noxal, Trisula Zuco tablet di larutkan dalam air minum atau sulfague moxaline, amprolium, cxaldayocox.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala : Ayam sulit bernafas, Batuk-batuk, Timbul bunyi ngorok, Lesu, Mata Ngantuk, Sayap terkulasi, Terkadang berdarah, Tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala (tertikolis) Yaitu kepala Berputar-putar tak menetu dan lumpuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Menjaga kebersihan lingkungan dari peralatan yang tercemar virus, Binatang vektor penyakit tetelo, Ayam yang mati segera di bakar atau di buang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk ke areal peternakan tampa baju yang mensucihamakan/Steril serta melakukan vaksinasi (NCD) Sampai saat ini belum ada obatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hama Tungau atau Kutuan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala : Ayam gelisah, Sering mematuk-matuk, Dan mengibas-ngibaskan bulu di sebabkan gatal, Nafsu makan turun, Pucat dan kurus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik, Pisahkan ayam yang sakit dengan ayam yang sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Dengan menggunakan karbonat sevin dengan kosentrasi 0,15% dengan mengencerkan dengan air lalu semprotkan dengan menggunakan karbonat sewvin dengan kosentrasi 0.15% yang mengencerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan furginasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Hasil utama : Untuk usaha ternak ayam pedaging hasil utamanya adalah berupa daging ayam.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hasil tambahan : Usaha ternak ayam broiler atau pedaging adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pascapanen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Stoving </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, Yang biasanya di letakkan di kandang penampungan (Houlding Ground).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pemotongan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemotongan ayam di lakukan pada lehernya, Prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan di tunggu 1-2 menit, Hal seperti ini agar kualitas daging bagus dan tidak mudah tercemar dan mudah busuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pengulitan atau pencabutan bulu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayam yang telah terpotong tersebut di celupkan kedalam air panas (51,7-54,4 C) Dan lama pencelupan ayam broiler adalah (30 detik). Dan Bulu-bulu yang halus di cabut dengan membubuhkan lilin cair atau di bakar dengan nyala api biru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pengeluaran jeroan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian bawah dubut di potong sedikit, Dan seluruh isi perut (Hati, Usus, Dan ampela) Di keluarkan. Isi perut tersebut dapat di jual atau dapat di sertakan pada daging siap, Di masak dalam kemasan terpisah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pemotongan Karkas</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kaki, dan leher ayam di potong, Tunggir di potong jika tidak di sukai, Setelah semua jeroan telah di keluarkan dan juga berkas telah di cuci bersih, Kaki ayam/paha di tekukan di bawah dubur, Lalu ayam di dinginkan lalu di kemas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Demikianlah informasi mengenai<b> Cara Ternak Ayam Potong Cepat Hasil . </b>Kunjungi juga informasi lainya seperti <a href="http://gudangternakdanbudidayaindo.blogspot.co.id/2015/08/budidaya-ikan-lele.html">Budidaya Ikan Lele </a>. Terimakasih</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05028356852844231728noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8574716794572984120.post-35265046283754912102015-08-04T18:31:00.001-07:002015-11-03T01:16:41.061-08:00Cara Budidaya Ikan Lele Cepat Hasil<div style="text-align: justify;">
<b>Cara Budidaya Ikan Lele Cepat Hasil</b> - <i><a href="http://gudangternakdanbudidayaindo.blogspot.com/">Ternak Ikan lele</a></i> merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran. Berikut informasi lainya seperti <a href="http://gudangternakdanbudidayaindo.blogspot.com/2015/08/budidaya-ikan-lele.html">Budidaya Ikan Lele Cepat Hasil</a> . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEx7s1GA0_FwQDYaJ6i7QyaMLtwqQV5S8Hh25Mhyphenhyphen3-2NYya_czf_aZol__Arh_tSbqHzKPeuRSShOFkKcfOHPu0AwGMpLLolJAVnj84Lq2UwDkMu3AFuFw4IwNJUxrUtYs7UPXbger0wo/s1600/semut+rangrang.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEx7s1GA0_FwQDYaJ6i7QyaMLtwqQV5S8Hh25Mhyphenhyphen3-2NYya_czf_aZol__Arh_tSbqHzKPeuRSShOFkKcfOHPu0AwGMpLLolJAVnj84Lq2UwDkMu3AFuFw4IwNJUxrUtYs7UPXbger0wo/s1600/semut+rangrang.png" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pengeringan dan pengolahan tanah</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pengapuran dan pemupukan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengaturan air kolam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panduan budidaya ikan lele</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan benih ikan lele</div>
<div style="text-align: justify;">
Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Silahkan baca lebih lanjut mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Syarat benih unggul</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Cara menebar benih</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menentukan kapasitas kolam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakan untuk budidaya ikan lele</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pemberian pakan utama</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase </div>
<div style="text-align: justify;">
pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pemberian pakan tambahan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.</div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan air</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengendalian hama dan penyakit</div>
<div style="text-align: justify;">
Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.</div>
<div style="text-align: justify;">
Panen budidaya ikan lele</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah informasi mengenai<b> Cara Budidaya Ikan Lele Cepat Hasil</b> . Terimakasih</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05028356852844231728noreply@blogger.com0